Wednesday 29 May 2013

15 Mujahidin Suriah syahid (insya Allah)




15 Mujahidin Suriah syahid (insya Allah), sejumlah besar tentara Assad tewas di Jabal Naubah


Kamis, 20 Rajab 1434 H / 30 Mei 2013 08:13
15 Mujahidin Suriah syahid (insya Allah), sejumlah besar tentara Assad tewas di Jabal Naubah
mujahidin jayshul hur fi hamah
JABAL AKROD (Arrahmah.com) – Pada Rabu (29/5/2013), pertempuran sengit terjadi di Jabal Naubah, sebuah jalur strategis antara Jabal Akrod dengan Jabal Turkman, Suriah antara Mujahidin dengan pasukan rezim Alawiyah.
Menurut rilisan dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang diterima oleh arrahmah.com,  Tim 1 Media untuk Suriah yang tergabung dalam FIPS melaporkan langsung dari medan jihad Jabal Akrod, bahwa 15-20 Mujahidin gugur syahid (semoga Allah menerima mereka) dalam pertempuran tersebut. Sementara sekitar 50 Mujahidin menderita luka-luka dan sekarang dirawat di beberapa rumah sakit.
Di antara 15 Mujahidin yang gugur itu adalah Abul Abd Shayigh. Shayigh adalah komandan katibah (batalyon) yang tergabung dalam Liwa Ahbabullah pimpinan Abu Ubaidah Al-Falistini.
Pertempuran yang dimulai sejak waktu fajar, Rabu (29/5), hingga pukul 4 sore tadi melibatkan sekitar 700 Mujahidin, di mana mereka terdiri dari katibah-katibah di bawah pimpinan langsung para komandan katibah tersebut.
Lebih lanjut laporan mengatakan bahwa “korban” di pihak tentara Bashar Assad lebih banyak dan mereka berhasil dipukul mundur oleh Mujahidin. Selain itu, sejumlah tentara Assad juga ditangkap dan ditawan oleh Mujahidin.
Dan, saat ini wilayah pertempuran telah dikuasai oleh Mujahidin, Al-hamdulillah. (siraaj/arrahmah.com)

“Mujahidin Cita-citakan Daulah Islamiyah di Suriah”



Abu Ubaidah: “Mujahidin Cita-citakan Daulah Islamiyah di Suriah”

Redaksi – Kamis, 20 Rajab 1434 H / 30 Mei 2013 05:20 WIB

pejuangsuriahKomandan Liwa/Brigade Ahbabullah  di Suriah, Abu Ubaidah Al Falistini, menegaskan bahwa yang dicita-citakan oleh Mujahidin adalah tegaknya Daulah Islamiyah di suriah yang menjadi contoh awal pemerintahan Islam di dunia.
Abu Ubaidah menyatakan hal ini, sehubungan dengan situasi di suriah yang telah lebih 40 tahun dikuasai penguasa Syiah Nushairiyah yang sangat kejam dan biadab, sehingga melahirkan revolusi Rabbaniyah yang banyak mengundang Mujahidin dari berbagai dunia untuk berjihad membebaskan tanah Syam ini dari rezim zalim.
Demikian penegasan Abu Ubaidah yang disampaikan kepada Tim 1 Media untuk Suriah, Selasa (28/5/2013) malam di Kota Salma, Jabal Akrod.
Abu Ubaidah adalah seorang Mujahid yang berasal dari Palestina yang kemudian hijrah ke Suriah. Ia dipercaya oleh Mujahidin Syam menjadi Pemimpin di Brigade Liwa Ahbabullah. Pengalaman Jihadnya cukup banyak, di antaranya Abu Ubaidah pertama kali bergabung di Front Pembebasan Palestina, lalu di Libanon dia bergabung ke dalam pasukan Mujahidin yang juga memerangi Milisi Syiah Hizbullah selama lebih kurang 15 tahun.
Dengan pengalaman Jihadnya inilah, Abu Ubaidah diangkat menjadi Komandan Mujahidin Liwa Ahbabullah di Suriah. (Tim 1 Media/Bumisyam.com/eramuslim.com)

Syiah Hizbullah Menantang Ultimatum FSA



Syiah Hizbullah Menantang Ultimatum FSA dengan Menambah Kiriman Pasukan ke Qusayr

Redaksi – Kamis, 20 Rajab 1434 H / 30 Mei 2013 06:17 WIB

tentara hizbHizbullah Syiah Lebanon, tampaknya memilih melawan atas ultimatum 24 jam yang ditetapkan pada hari Selasa oleh Komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) untuk segera mengakhiri keterlibatan kelompok Syiah tersebut dalam konflik Suriah.
Pasukan tambahan Syiah Hizbullah telah dikirim untuk memperkuat pasukan rezim untuk memerangi pejuang pembebasan di kota perbatasan strategis, Qusayr, pengamat untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Rabu.
Jet tempur rezim Assad mulai membom pada Rabu pagi di zona pejuang oposisi , pasukan rezim mempersiapkan untuk meluncurkan serangan besar, menurut pengawas.
Kekerasan terbaru ini terjadi setelah Brigadir Jenderal Salim Idris, Komandan Staf Militer FSA, mengatakan: “Jika serangan Hizbullah [di] wilayah Suriah tidak berhenti dalam waktu 24 jam, kami akan mengambil semua langkah-langkah untuk berburu Hizbullah, bahkan di neraka. ”
Dia menambahkan bahwa milisi Islam Sunni dari Libanon pun telah bergabung dengan pertempuran untuk membela pejuang pembebasan Suriah.
Pengendalian Qusayr menjadi sangatlah penting bagi para semua pihak karena menjadi tempat transit utama bagi mereka dan untuk senjata yang dikirim dari seberang perbatasan di Lebanon.
“Jika Qusayr jatuh ke tangan rezim, itu akan menjadi pukulan keras bagi pejuang Suriah karena rute yang digunakan untuk membawa logistic persenjataan mereka dari Libanon akan ditutup,” kata kepala Observatorium berbasis di Inggris.
“Kalau Qusayr tidak strategis pejuang pembebasan tidak akan berjuang habis habisan mati dan rezim beserta Hizbullah pun tidak akan membawa artileri kelas berat mereka,” tambah Abdul Rahman.
Iran yang mendukung Hizbullah, sekutu dekat Assad, mengirim hampir 1.700 pejuang untuk Qusayr lebih dari seminggu yang lalu untuk mendukung serangan rezim di kubu pejuang pembebasan Suriah, menurut AFP. (Arby/KH)

Wednesday 22 May 2013

Warga Iran



Rabu, 22 May 2013

Warga Iran Gabung bersama Syi'ah Hizbullah Bantu Tentara Assad Serbu Qushair

SURIAH (voa-islam.com) - Seorang pejabat AS mengatakan pada Selasa (21/5/2013) bahwa warga Iran sedang bekerja bersama militan Syi'ah Hizbullah untuk mendukung tentara Suriah dalam bertempur untuk merebut kembali benteng pejuang oposisi di Qushair.

"Ini adalah upaya yang paling nyata oleh Hizbullah yang telah kita lihat untuk terlibat langsung dalam pertempuran di Suriah sebagai kekuatan asing, dan kami memahami ada juga para warga Iran di sana," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada para wartawan.

Informasi tersebut berdasarkan pada laporan dari para komandan pejuang oposisi Tentara Pembebasan Suriah, tapi ia tidak dapat memberikan perkiraan berapa banyak militan Syi'ah Hizbullah atau warga Iran yang terlibat, dan peran apa tepatnya yang sedang Iran mainkan.

"Saya tidak tahu bahwa mereka terlibat langsung dalam pertempuran, tapi saya tidak berpikir orang-orang yang sedang saya bicarakan mengetahui diri mereka sendiri," kata pejabat itu kepada wartawan yang bepergian dengan Menlu AS John Kerry.

"Ini merupakan hal yang penting untuk dicatat - implikasi langsung dari orang asing di tanah Suriah untuk rezim Bashar Al-Assad," ia mengingatkan pada sebuah seruan konferensi di Muscat.

Banyak komandan oposisi melaporkan bahwa pasukan dari milisi kuat Syi'ah Hizbullah Libanon "secara langsung terlibat dalam pertempuran di jalanan. Mereka mengatakan bahwa orang-orang mereka ... bertempur secara langsung melawan para komandan Hizbullah."

"Peran Iran dan peran Hizbullah telah berkembang selama beberapa bulan terakhir," ia memperingatkan menjelang pertemuan Teman Suriah yang akan diselenggarakan di Yordania pada hari Rabu.

Para pengamat telah mengatakan bahwa para militas Syi'ah Hizbullah yang memimpin pertempuran untuk Qusayr di provinsi Homs, tiga hari setelah rezim Suriah mulai menyerang untuk mendapatkan kembali kendali atas kota tersebut.

Kota ini adalah hadiah strategis karena itu terletak di jalan raya utama antara Damaskus dan pantai Mediterania, dan juga mengontrol rute pasokan pejuang oposisi dari pelabuhan Tripoli yang mayoritas Muslim Sunni di negara tetangga Libanon.

Oposisi Suriah telah menyuarakan keprihatinan bahwa "ketika pasukan rezim pergi ke Qusayr, jika mereka merebut wilayah itu, bahwa akan ada pembantaian terhadap penduduk sipil," tambahnya, seraya menekankan bahwa "masih ada ribuan warga sipil di kota itu."

"Dunia menyaksikan ini dan kita menonton ini dan kami akan tahu apakah mereka melakukan pembantaian .. dan kami akan meminta pertanggungjawaban mereka," pejabat AS itu memperingatkan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad. (st/ahram)

Tuesday 21 May 2013

Suriah



Pertempuran memperebutkan Qusayr masih terus berlanjut

Selasa, 11 Rajab 1434 H / 21 Mei 2013 14:17
Pertempuran memperebutkan Qusayr masih terus berlanjut
QUSAYR (Arrahmah.com) – Pertempuran sengit dilaporkan masih terus berlanjut di kota strategis, Qusayr, saat Mujahidin dan tentara rezim berjuang memperebutkan kota tersebut.  Aktivis oposisi mengatakan 30 anggota “Hizbullah” tewas dalam pertempuran.
Sebelumnya pada Senin (20/5/2013), agen berita rezim, SANA mengklaim bahwa tentara telah berhasil “memulihkan keamanan dan stabilitas di banyak tempat di Qusayr” dan mengejar sisa-sisa “teroris” di distrik utara.
Namun para aktivis Suriah membantah bahwa Qusayr telah diambil alih oleh rezim, mereka mengatakan bahwa pasukan oposisi berhasil mendorong mundur tentara rezim, menghancurkan sedikitnya empat tank dan lima kendaraan ringan milik musuh.
Tentara teroris Suriah yang didukung oleh milisi Syi’ah asal Libanon menyerang Qusayr, namun kini mereka kembali ke tempat mereka memulai di timur Qusayr, menurut seorang aktivis lokal, Tareq Murei kepada Reuters.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengatakan pemimpin “Hizbullah”, Hassan Nasrallah bertanggung jawab secara pribadi atas situai yang terjadi karena ia diduga telah bertemu dengan semua militan Syi’ah yang dikirimkan ke Qusayr.
“Kami hari ini menyebut Nasrallah pembunuh rakyat Suriah,” ujar juru bicara FSA Louay Almokdad kepada Al Arabiya.  “Kami yakin ini adalah pasukan Hassan Nasrallah, mereka bukan lagi Hizbullah, mereka adalah pasukan Hassan Nasrallah dan Ali Khamanei.”
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa 48 pejuang Suriah dan empat sipil gugur.  Direktur SOHR, Rahim Abdurrahman mengatakan korban tewas di kalangan “Hizbullah” mencapai 23 orang dan 70 terluka.  Sumber-sumber keamanan Libanon mengatakan setidaknya 12 anggota “Hizbullah” tewas. (haninmazaya/arrahmah.com)

Perang Suriah



Mujahidin yang turut berperang di Suriah berasal dari 29 negara

Selasa, 12 Rajab 1434 H / 21 Mei 2013 18:30
Mujahidin yang turut berperang di Suriah berasal dari 29 negara
Bashar Assad, berbicara selama wawancara dengan koran Argentina, Clarin, dan kantor berita negara Argentina, Telam, di Damaskus pada tanggal 18 Mei 2013.
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Presiden diktator Suriah Bashar al-Assad menyatakan bahwa mujahidin dari 29 negara yang berbeda saat ini tengah berjuang melawan rezimnya di berbagai wilayah negara Suriah.
Assad membuat pernyataan dalam sebuah wawancara panjang dengan koran Argentina Clarin dan kantor berita negara Argentina Telam pada Sabtu (18/5/2013) di Damaskus, kata kantor berita resmi SANA melaporkan pada Ahad (19/5).
“Laporan terbaru yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa ada pejuang-pejuang asing dari sekitar 29 negara yang terlibat dalam kegiatan ‘terorisme’ di perbatasan Suriah,” klaimnya.
Assad juga mengklaim bahwa dirinya tidak akan mundur. Presiden dari keluarga Alawit yang telah menjabat menggantikan ayahnya sejak tahun 2000 itu bersikeras bahwa keputusan mengenai masa depan politiknya harus dilakukan melalui pemilihan.
“Itu akan ditentukan oleh rakyat Suriah dalam pemilihan presiden 2014,” klaimnya.
Sebelumnya Hafez al-Assad, yang merupakan ayah Assad, menjabat sebagai presiden Suriah selama 29 tahun sampai dia meninggal pada tanggal 10 Juni 2000.
Lebih dari 94.000 orang telah menjadi korban dalam konflik di negara itu, yang meletus pada Maret 2011 ketika pasukan rezim Assad bertindak brutal terhadap perlawanan rakyat Suriah yang awalnya dimulai dengan damai. (banan/arrahmah.com)

Mujahidin Suriah



Mujahidin Suriah bebaskan radar batalyon di pedalaman Damaskus dan pabrik Yoghurt di Idlib

Rabu, 12 Rajab 1434 H / 22 Mei 2013 08:45
Mujahidin Suriah bebaskan radar batalyon di pedalaman Damaskus dan pabrik Yoghurt di Idlib
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pada Selasa (21/5/2013), Mujahidin Jayshul Hur atau Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membebaskan radar batalyon yang terletak di daerah Al Qalamun, di pedalaman Damaskus, menurut laporan Shaam News Network (SNN).
Sementara di kota Harasta, pinggiran Damaskus, Mujahidin pada Selasa menghancurkan tiga pos pemeriksaaan penting milik tentara rezim. Mujahidin juga menargetkan Rumah Sakit Polisi dan batalyon, menimpakan kerugian berat pada pasukan Bashar Assad.
Pada hari yang sama, di provinsi Idlib Mujahidin juga membebaskan sebuah pabrik Yoghurt yang dianggap sebagai bagian dari perkemahan militer milisi Syiah Shabiha.
Pertempuran di berbagai bagian Suriah terus berlangsung antara Mujahidin melawan pasukan rezim Assad dan milisi loyalis Assad, termasuk milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon.
(siraaj/arrahmah.com)

Sunday 19 May 2013

Assad



Assad : Tidak Akan Mundur dan Siap Menghadapi Badai

Redaksi – Minggu, 19 Mei 2013 16:45 WIB
assad 1Presiden Suriah Bashar Assad mengatakan dalam sebuah wawancara , ia katakan tidak akan mundur dan sebagai gantinya ia siap “menghadapi badai,”
Sementara itu, di ibukota Suriah, Damaskus, sebuah ledakan kuat meledak di daerah al-Deen Ruken, menewaskan tiga orang dan melukai lima orang , televisi pemerintah Suriah melaporkan ledakan itu disebabkan oleh bom mobil.
Di sisi lain, oposisi Suriah mengatakan setiap pembicaraan transisi harus mengarah pada penggulingan Assad. Namun, pemimpin Suriah mengatakan kepada surat kabar Clarin Argentina dalam komentar yang dipublikasikan Sabtu kemarin bahwa ia tidak akan meninggalkan Suriah sebelum pemilihan umum diadakan di negaranya.
Komentar Assad adalah merespon tentang masa depan politiknya sejak AS dan Rusia awal bulan ini sepakat untuk mencoba membawa rezim Suriah dan oposisi menuju konferensi internasional untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk menemukan resolusi damai atas konflik. Pertemuan  ini direncanakan  di bulan depan, tapi tanggal belum ditetapkan, dan belum ada konfirmasi pihak rezim Assad maupun Koalisi Nasional Suriah, kelompok koalisi yang didukung Barat telah membuat komitmen untuk hadir.
Pernyataan Assad  menggambarkan tingkat kesulitan yang dihadapi AS dan Rusia dalam mendapatkan kesepakatan kedua belah pihak untuk bernegosiasi.
Dalam komentarnya Sabtu, Assad tampaknya mengecilkan pentingnya setiap konferensi internasional, mengatakan masa depan Suriah akan ditentukan oleh orang-orang dalam negerinya  dan menolak setiap kemungkinan partisipasi AS dan pihak lain yang mungkin bermain.
“Kami telah mengatakan sejak awal bahwa setiap keputusan tentang reformasi di Suriah atau aksi politik lainnya adalah keputusan lokal dan hal itu tidak dibolehkan bahwa AS atau negara lain ikut campur di dalamnya,” katanya.
Assad membandingkan dirinya dengan nakhoda kapal laut naik bergolak Suriah, mengatakan “negara ini dalam krisis dan ketika kapal menghadapi badai, kapten tidak akan melarikan diri.”
“Hal pertama yang dia lakukan adalah menghadapi badai dan membimbing kapal kembali ke tempat yang aman,” kata Assad seperti dikutip oleh surat kabar tersebut.
“Saya bukan seseorang yang lari dari tanggung jawab saya.” Tambahnya. (Arby/ DZ)

Saturday 18 May 2013

Empat tentara Iran kembali tewas


Empat tentara Iran kembali tewas dalam pertempuran di pinggiran Damaskus


Sabtu, 8 Rajab 1434 H / 18 Mei 2013 12:10
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sedikitnya empat tentara Garda Revolusi 

Iran tewas dalam pertempuran sengit dengan mujahidin Suriah pada Jum’at (17/5/2013), l

laporan kantor media Koordinasi Ghautah Timur.

Pertempuran sengit meletus di wilayah Kaisa dan Bihariah, distrik Ghautah Timur, propinsi 
pinggiran Damaskus pada hari Jum’at. Ini merupakan pertempuran sengit hari keenam secara 
berturut-turut sejak mujahidin Suriah mencanangkan operasi perang Al-Furqan.
Mujahidin berhasil merebut wilayah Kaisa secara penuh. Sebagian besar wilayah Bihariah 
juga berhasil direbut mujahidin. Posko-posko militer dan tempat-tempat strategis di wilayah itu 
jatuh ke tangan mujahidin. Sampai saat berita ini ditulis mujahidin masih terus melakukan 
penyisiran di wilayah tersebut.
Dalam pertempuran itu mujahidin berhasil menewaskan empat orang tentara rezim Syiah Iran 
yang berperang untuk menyelamatkan rezim Nushairiyah Suriah dari keruntuhan. Mayat salah 
seorang tentara Iran berhasil dievakuasi oleh pasukan rezim Suriah, namun tiga mayat lainnya 
masih tertinggal di lokasi pertempuran.
Dalam pertempuran yang sama mujahidin Suriah juga berhasil menghancurkan dua kendaraan 
militer rezim Nushairiyah Suriah. Sedikitnya dua puluh tentara rezim Nushairiyah Suriah ikut 
tewas.
Sementara itu mujahidin juga berhasil menangkap kameramen stasiun TV Ad-Dunya milik 
rezim Nushairiyah Suriah yang bernama Aiman al-Hallaq. Wartawan loyalis rezim Suriah itu 
mengakui keberadaan Garda Republik Iran dan milisi Syiah Irak di barisan pasukan rezim 
Suriah.
 
(muhibalmajdi/arrahmah.com

Mujahidin Suriah merebut pintu gerbang utama bandara militer di pinggiran Aleppo




Muhib Al-MajdiSabtu, 8 Rajab 1434 H / 18 Mei 2013 13:40

Mujahidin Suriah merebut pintu gerbang utama bandara militer di pinggiran Aleppo

ALEPPO (Arrahmah.com) – Mujahidin Suriah semakin dekat pada penguasaan bandara 

militer Minning di pinggiran Aleppo. Pengepungan ketat dan serangan yang dilakukan oleh 

mujahidin Islam dan mujahidin FSA semakin menggoyahkan kekuatan pasukan rezim 

Nushairiyah Suriah yang mempertahankan bandara militer penting tersebut.

Dalam serangan pada Jum’at malam (17/5/2013) mujahidin berhasil menghancurkan pintu 
gerbang utama menuju bandara militer Minning. Mujahidin menggerahkan sebuah buldozer 
penuh bom dan meledakkannya di posko militer yang berada di pintu gerbang utama menuju 
kompleks bandara militer Minning, Ugarits News melaporkan.
Ledakan bom itu menghancurkan posko militer dan menewaskan banyak tentara rezim 
Nushairiyah Suriah. Beberapa bangunan di sekitar posko militer dan sebuah mobil tentara 
yang berada di dekat posko ikut hancur. Sisa-sisa tentara Nushairiyah yang selamat segera 
melarikan diri dengan meninggalkan persenjataan dan amunisi mereka.
Selain menguasai pintu gerbang utama, mujahidin berhasil menyita persenjataan dan amunisi 
dalam jumlah cukup besar. Di antaranya adalah amunisi untuk meriam kaliber 57 mm. Sebuah 
truk milik pasukan Nushairiyah juga berhasil mereka sita. Kini langkah mujahidin untuk 
menyerbu langsung ke dalam bandara militer Minning semakin terbuka.


(muhibalmajdi/arrahmah.com)

Rudal rezim Suriah


Rudal rezim Suriah membantai hewan ternak dan menghancurkan lahan pertanian di pinggiran Damaskus
Muhib Al-MajdiSabtu, 8 Rajab 1434 H / 18 Mei 2013 15:30
Rudal rezim Suriah membantai hewan ternak dan menghancurkan lahan pertanian di pinggiran Damaskus

DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah loyalisnya 

semakin ganas dalam menghancurkan kehidupan rakyat muslim Suriah. Tidak hanya 

membombardir kota-kota dan desa-desa secara brutal, rezim Suriah juga menghancurkan 

lahan pertanian penduduk.

Rudal-rudal rezim Nushairiyah Suriah menghantam lahan-lahan pertanian penduduk wilayah 

Malihah, distrik Ghautah Timur, propinsi pinggiran Damaskus pada Kamis (16/5/2013). Rudal-

rudal itu menimbulkan lubang besar pada ladang-ladang warga. Selain menghancurkan 

tanaman, serangan biadab itu juga membunuh puluhan hewan ternak milik penduduk setempat, 

laporan Ugarit News.
Hasbunallah wa ni’mal wakil, cukuplah Allah bagi kita dan Dialah sebaik-baik pelindung. 
Sampai hewan-hewan ternak pun tidak selamat dari kebiadaban Bashar Asad,” kata wartawan 
yang meliput ke lokasi kejadian.
Puluhan domba dan kambing nampak tewas mengenaskan oleh ledakan rudal di lahan 
pertanian penduduk. Banyak di antaranya kehilangan sebagian anggota tubuhnya. Beberapa 
domba yang tidak tewas mengalami cedera parah dan kehilangan kakinya. Hewan-hewan itu 
berlumuran darah dan mengembik kesakitan.
Untuk memadamkan revolusi, selama dua tahun ini rezim Nushairiyah Suriah menerapkan 
hukuman massal terhadap rakyat muslim sipil Suriah. Pesawat tempur, helikopter tempur, 
rudal, artileri, mortar dan tank rezim Suriah membombardir perumahan penduduk dan wilayah 
pemukiman untuk menimbulkan sebanyak mungkin korban sipil. Namun rakyat muslim Suriah 
tetap tegar dan melanjutkan revolusinya sampai saat ini.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)

Mujahidin Suria merebut markas Divisi 52 di kota Al-Herak



Muhib Al-MajdiSabtu, 8 Rajab 1434 H / 18 Mei 2013 17:29
Mujahidin Suria merebut markas Divisi 52 di kota Al-Herak

DARA’A (Arrahmah.com) – Mujahidin Islam dan mujahidin FSA kembali meraih kemenangan

penting di propinsi Dara’a. Mereka berhasil merebur markas Divisi 52 pasukan rezim 

Nushairiyah Suriah di kota Al-Herak, Dara’a pada Jum’at (17/5/2013), Ugarit News 

melaporkan.


Wartawan Ugarit News, Hadi al-Hariri, meninjau langsung lokasi markas Divisi 52 di kota Al-
Herak pasca pembebasan oleh mujahidin Suriah. Mujahidin nampak mengambil posisi siap 
siaga di antara ladang, bebatuan dan atap gedung. Mereka menenteng roket RPG, senapan 
mesin dan senapan serbu untuk memotong jalur pasukan bantuan rezim Nushairiyah Suriah 
menuju markas Divisi 52.

“Inilah kota Al-Herak mendapat bombardir pesawat rezim Asad sejak pagi buta. Allahu akbar, 
sekarang kita berkeliling di sekitar markas Divisi 52,” kata Hadi al-Hariri.
Pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah terus membombardir posisi mujahidin untuk 
merebut kembali markas Divisi 52. Namun mujahidin telah mengantisipasinya dengan 
menempatkan satuan-satuan penghalau pasukan bantuan musuh.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)

Friday 17 May 2013

Menlu Rusia

Menlu Rusia : Iran Harus Dilibatkan Dalam Konferensi Masalah Krisis Suriah

Redaksi – Jumat, 17 Mei 2013 13:40 WIB
menlu rusia“Iran harus terlibat dalam konferensi internasional yang disepakati oleh Moskow dan Washington untuk membantu mengakhiri konflik Suriah”, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersikeras dalam sebuah wawancara yang disiarkan Kamis.
Lavrov mengatakan kepada televisi Lebanon bahwa Rusia dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengumumkan rencana konferensi di Moskow pekan lalu, harus mencakup Iran, sekutu kunci Suriah, walau kesepakatan itu sementara belum disepakati.
“Kita tidak boleh mengecualikan negara seperti Iran dari proses tersebut karena kondisi geopolitik. Negara itu  adalah pihak luar Suriah yang sangat penting. Tapi belum ada kesepakatan mengenai hal ini, “kata Lavrov seperti dikutip dalam transkrip yang dipublikasikan di situs kementerian luar negeri Rusia.
Iran, yang merupakan sekutu utama regional Rusia dan pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad, “dapat memainkan peran yang sama sebagai pemain luar lainnya, karena secara langsung berinteraksi dan mendukung satu sisi Suriah dengan cara politik atau lainnya,” kata Lavrov.
“Ada hal-hal yang jelas: Iran sering ungkapkan solidaritas dengan pemerintah Suriah dan perwakilan Iran secara teratur mengunjungi Damaskus,” katanya.
Rusia adalah sekutu tradisional Suriah dan memiliki hak veto karena Negara itu adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Rusia sejauh ini  telah memblokir beberapa resolusi PBB terkait tekanan terhadap Assad untuk mundur. (Arby/Dz)


Mujahidin

Mujahidin tewaskan 40 tentara Suriah dan milisi Syiah Hizbullah di Ghautah Timur

Jum'at, 7 Rajab 1434 H / 17 Mei 2013 10:00
Mujahidin tewaskan 40 tentara Suriah dan milisi Syiah Hizbullah di Ghautah Timur
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Mujahidin Suriah terlibat pertempuran sengit dengan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon di kawasan Ghautah Timur, pinggiran Damaskus sepanjang Kamis (16/5/2013).
Kantor media Koordinasi Ghautah Timur melaporkan pertempuran sengit itu merupakan rangkaian dari operasi perang Al-Furqan yang digelar mujahidin Suriah untuk memukul mundur pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah dari wilayah pinggiran Damaskus.
Pertempuran sengit meletus di wilayah Jarba, Bihariah, Ahmadiah dan Kaisa dalam distrik Ghautah Timur. Pesawat tempur dan artileri berat rezim Nushairiyah Suriah memombardir kawasan Jarba dan sekitarnya secara massif. Serangan brutal itu menghancurkan banyak bangunan dan rumah penduduk sipil. Mujahidin Suriah dari berbagai kesatuan mujahidin Islam dan mujahidin FSA menghadang serbuan pasukan Nushairiyah dan milisi Hizbullah dengan sengit.
Dalam pertempuran tersebut mujahidin berhasil menembak mati lebih dari 40 tentara Nushairiyah dan milisi Syiah Hizbullah. Sedikitnya empat buah tank T 72 dan meriam kaliber 57 mm milik pasukan rezim Nushairiyah Suriah juga berhasil dihancurkan oleh mujahidin.
Kerugian besar itu memaksa pasukan Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah untuk mundur dari kawasan Kaisa. Kawasan itu sepenuhnya dikuasai oleh mujahidin. Pertempuran sengit masih berlangsung sampai saat ini.
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=3wwxDU8-rR4
(muhib almajdi/arrahmah.com)

Mujahidin Suriah merebut sebuah tank



Mujahidin Suriah merebut sebuah tank dari bandara militer di Aleppo

Jum'at, 7 Rajab 1434 H / 17 Mei 2013 17:28
Mujahidin Suriah merebut sebuah tank dari bandara militer di Aleppo
ALEPPO (Arrahmah.com) – Mujahidin Islam dan mujahidin FSA terus berusaha untuk mengetatkan pengepungan dan menggencarkan serangan terhadap bandara militer Minnigh di Aleppo. Usaha mereka untuk merebut bandara militer tersebut dari pasukan rezim Nushairiyah Suriah semakin mendapat kemajuan.
Dalam pertempuran terbaru pada Kamis (16/5/2013) di sekitar bandara militer Minnigh, mujahidin Suriah berhasil merebut sebuah tank T 72 dari pasukan rezim Nushairiyah Suriah. Tank tempur itu masih bagus dan bisa dipergunakan untuk bertempur, laporan kantor berita Ugarit News.
Beberapa bandara militer di Aleppo, Idlib, dan Deir Ezzur telah berhasil direbut mujahidin dari pasukan rezim Nushairiyah Suriah. Sampai saat ini bandara militer menjadi pangkalan udara utama bagi pesawat tempur dan helicopter tempur rezim Nushairiyah Suriah untuk membombardir wilayah-wilayah yang dikuasai mujahidin Suriah.
http://www.youtube.com/watch?v=jfqFZ2l3OXQ
(muhib almajdi/arrahmah.com)

Mujahidin Suriah



Mujahidin Suriah gelar operasi "perang satu tubuh" di propinsi Hamah

Jum'at, 8 Rajab 1434 H / 17 Mei 2013 18:03
Mujahidin Suriah gelar operasi "perang satu tubuh" di propinsi Hamah
HAMAH (Arrahmah.com) – Mujahidin Islam dan mujahidin FSA di berbagai wilayah Suriah semakin merapatkan barisan. Mereka membangun koordinasi antar kelompok dan menggelar operasi-operasi militer gabungan.
Di propinsi Hamah kesatuan-kesatuan mujahidin Suriah melancarkan operasi gabungan yang diberi nama “perang satu tubuh”. Mujahidin bahu-membahu dalam operasi gabungan untuk menimbulkan pukulan yang lebih berat terhadap pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah loyalisnya.
Mujahidin Suriah di propinsi Hamah melakukan serangan penghadangan terhadap pasukan infantri rezim Nushairiyah di kawasan Qasr Makhram pada Kamis (16/5/2013). Mujahidin menghujani pasukan infantri rezim Asad dengan tembakan senapan mesin. Serangan pendadakan itu menewaskan dan mencederai banyak tentara rezim Asad, laporan kantor berita Ugarit News.
http://www.youtube.com/watch?v=3DOEbKrH7BQ
(muhibalmajdi/arrahmah.com)

Thursday 16 May 2013

Erdogan – Obama : Assad Harus Pergi



Redaksi – Jumat, 17 Mei 2013 08:03 WIB
erdogan obamaPresiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk meningkatkan tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur.
Obama mengatakan dalam sebuah konferensi pers dengan Erdogan di Gedung Putih pada hari Kamis bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis Suriah adalah  Assad segera menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah transisi (Pro Barat). Ia mengatakan Turki akan memainkan peran penting dalam proses tersebut.
“Kita akan terus meningkatkan tekanan terhadap rezim Assad dan kami bekerja sama dengan oposisi Suriah,” kata Obama.
“Kami berdua sepakat bahwa Assad harus pergi.” tambahnya.
Obama telah memperingatkan bahwa penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah akan menjadi “garis merah” yang akan memerlukan tindakan oleh masyarakat internasional.
Erdogan mengatakan bahwa ada bukti penggunaan senjata kimia di Suriah tetapi mereka memerlukan  ”informasi yang lebih spesifik” untuk mengkonfirmasi hal ini sebelum memutuskan bagaimana untuk merespon.
Obama mengatakan ia terus-menerus meninjau Suriah, karenanya AS telah mendaftarkan empat menteri Suriah dan kelompok Jabhat al-Nusra, Pemimpin Al-Qaidah, kelompok pemberontak Muhammad al-Jawlani, ke daftar hitam terorisme. AS juga menempatkan Syrian Arab Airlines dan Televisi swasta Al-Dunya ditambahkan ke daftar sanksi , karena membantu rezim Assad.
“Saya mempertimbangkan pilihan untuk mengambil langkah-langkah tambahan, baik diplomatik dan militer,” kata Obama. (Aljazeera/Dz)

Tuesday 14 May 2013

PM Suriah Ultimatum Milisi Asing Tinggalkan Suriah atau Mereka akan Dibunuh



Redaksi – Selasa, 4 Rajab 1434 H / 14 Mei 2013 14:28 WIB
al halqi
Perdana Menteri (PM) Suriah, Wael al-Halqi ultimatum militan asing (mujahidin islam)  tinggalkan Suriah atau militer Suriah akan membunuh mereka semua.
“Kelompok teroris punya dua pilihan, kembali ke negara asal atau dibunuh oleh tentara kami,” kata al-Halqi.
Dia nyatakan  dalam pertemuan tingkat menteri  berkaitan program reformasi Presiden Bashar al-Assad di Damaskus. Al-Halqi menyatakan Suriah akan kalahkan teroris dan mengembalikan stabilitas keamanan di Suriah.
“Pintu pemerintah terbuka luas  bagi pihak siapa saja yang ingin kembali ke jalur yang benar,” ujar al-Halqi.
Pemerintah mengklaim kerusuhan di Suriah dirancang dari luar negeri. Laporan menyebutkan  banyak milisi pemberontak berasal dari warga asing. Assad mengatakan jika militan pemberontak  mengambil alih Suriah, maka wilayah Timur Tengah akan tidak akan pernah stabil.
“Jika perusuh di Suriah memimpin negara atau teroris itu mengambil kontrol. Situasi tidak akan stabil dan akan menyebar sampai ke negara tetangga dan membuat efek domino ke seluruh negara Timur Tengah,” kata Assad. (PressTV/KH)

Mujahidin tewaskan dan cederai lebih dari 300 tentara Suriah di pinggiran Damaskus



Selasa, 5 Rajab 1434 H / 14 Mei 2013 18:20
Mujahidin tewaskan dan cederai lebih dari 300 tentara Suriah di pinggiran Damaskus
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Mujahidin Islam dan mujahidin FSA pada pertempuran Selasa (14/5/2013) pagi berhasil menewaskan dan mencederai lebih dari 300 tentara rezim Nushairiyah Suriah di pinggiran Damaskus. Mujahidin Suriah juga berhasil menghancurkan beberapa kendaraan militer, laporan kantor media Komisi Koordinasi Lokal (LCC) Suriah.
Komisi Koordinasi Lokal Suriah melaporkan bahwa brigade-brigade revolusi Suriah pada Selasa pagi menghadang pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah loyalisnya saat mencoba menguasai desa Afra, kawasan Wadi Bardi di pinggiran Damaskus. Dalam pertempuran sengit tersebut brigade-brigade revolusi berhasil menewaskan dan mencederai lebih dari 300 tentara Suriah. Mereka juga berhasil menghancurkan tiga buah tank dan beberapa kendaraan yang dilengkapi senapan mesin DShK rezim Suriah.
Mujahidin Islam dan mujahidin FSA Suriah pada Sabtu (11/5/2013) telah mencanangkan operasi “Pertempuran Al-Furqan” sebagai perang penentuan dan perang pembebasan propinsi Damaskus dan pinggiran Damaskus. Untuk melaksanakan operasi gabungan tersebut, mereka menyatukan kesatuan-kesatuan mujahidin Islam dan mujahidin FSA di bawah satu bendera Laa Ilaaha Illa Allah Muhammad Rasulullah.
Kantor Media Koordinasi Ghautah Timur melaporkan bahwa kesatuan-kesatuan mujahidin yang ikut bergabung dalam operasi “Pertempuran Al-Furqan” adalah mujahidin Quwat Al-Maghawir FSA, Divisi Al-Islam FSA, Divisi Syuhada’ Dauma FSA, Divisi Imam al-Husain, Jabhah Nushrah, Brigade Ahrar asy-Syam, Divisi Usud al-Ghautah, Divisi Abu Musa al-Asy’ari, Divisi Al-Faruq Umar, Divisi Suyuf al-Haq, Brigade Ash-Shiddiq, Brigade Ashimat al-Ghautah FSA dan Brigade Tauhid al-Islam.
Sementara itu Kantor Media Koordinasi Harasta melaporkan bahwa artileri berat pasukan rezim Nushairiyah Suriah membombardir kota Harasta secara massif. Pasukan artileri rezim Nushairiyah Suriah juga membombardir kota Jisrin, distrik Ghautah Timur, Pinggiran Damaskus dengan tembakan mortar sehingga mencederai banyak warga.
http://www.youtube.com/watch?v=7kPq9nM4ntM&feature=player_embedded
(muhibalmajdi/arrahmah.com)